Hello Traders,
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang “TRADING SISTEM” dan mengapa seorang trader yang sukses WAJIB memiliki TRADING SISTEM.
Semua hal yang terjadi di dunia ini bergerak dalam sebuah SISTEM. Anda tidak percaya? Saya berikan contoh : Misalkan Anda adalah seorang karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan terbuka (TBK). Perusahaan memiliki SISTEM yang mengatur jam kerja/jadwal kerja para karyawannya. Misal, dalam seminggu anda WAJIB masuk kantor, dengan jam kerja selama 40 jam/minggu, atau 8 jam/hari. Perusahaan kemudian mengatur lagi jadwal kerja harian, misalnya : Anda masuk kantor pukul 07.30 pagi, istirahat pukul 12-13 siang, kemudian masuk lagi pukul 13-16.30. Total jam kerja anda dalam sehari = 8 jam. Demikian berlangsung dari hari senin-jumat, dan pada hari sabtu&minggu, perusahaan memberikan libur untuk anda. Jika Anda mentaati sistem jam/jadwal kerja ini, maka perusahaan memberikan REWARD kepada anda, berupa upah/gaji. Namun, jika anda melanggar sistem jam/jadwal kerja ini, maka perusahaan memberikan PUNISHMENT, berupa teguran/surat peringatan/sanksi pemotongan upah, dan anda membiarkan diri anda terkena RISK jika melanggar sebuah sistem/aturan.
Demikian pula halnya dengan seorang trader, adalah sebuah keharusan untuk memiliki sistem trading, dan money management (management resiko). Bagian sistem trading akan saya bahas pada artikel kali ini, sedangkan bagian money management sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya, klik disini. Semua keputusan trading yang diambil oleh seorang trader harus sudah melewati SOP (Standard Operating Procedur)/syarat-syarat tertentu yang sudah anda tentukan sebelumnya. Trading tanpa memiliki SOP/Trading System, bisa dianalogikan bak anda seorang pilot yang akan menerbangkan pesawat, tanpa memiliki/mematuhi check-list untuk menerbangkan pesawat, sangat BERBAHAYA! Jika seorang pilot dapat membahayakan nyawa ratusan penumpang, maka seorang trader dapat membahayakan modal/equity tradingnya.
Ada banyak system trading, yang dapat anda pilih, antara lain :
- Buy on Breakout
- Trend Follower
- Swing
- Scalping
- Momentum
- Pattern
- Support and Resistance
Dari sekian banyak pilihan system trading di atas, maka anda tentukan dahulu pilihan system trading yang anda inginkan/sesuai dengan kenyamanan anda.
Pada artikel ini, saya akan fokuskan pembahasan pada system trading Trend Follower dan Buy on Breakout, yang menjadi pilihan saya. Salah satu aliran system trading trend follower adalah Original Turtle Trading System, yang diciptakan oleh Richard Dennis dan William Eckhardt pada dekade tahun 1980 sampai 1990-an.
Jika anda berminat, anda dapat mengunduh/download pdf file dari Turtle Trading System pada link dropbox atau link googledrive ini, saya berikan secara free/gratis.
Pada bagian pertama papernya, Dennis dan Eckhardt memaparkan tentang komponen dari system trading yang utuh/komplit. Berikut saya kutip sesuai dengan aslinya :
The Components of a Complete Trading System (Dennis and Eckhardt, 1993) :
A Complete Trading System covers each of the decisions required for successful trading :
- Markets : What to buy or sell,
- Position sizing : How much to buy or sell,
- Entries : When to buy or sell,
- Stops : When to get out of a losing position,
- Exits : When to get out of a winning position,
- Tactics : How to buy or sell.
Dan berikut adalah SOP/Standard Operating Procedure atau Check lists dari Turtle Trading System yang dapat saya rangkum dari paper/artikel tulisan Dennis dan Eckhardt :
- ENTRIES : Buy on Breakout, dibagi menjadi dua :
System-1 : Buy on 20-day Breakout
System-2 : Buy on 55-day Breakout
- POSITION SIZING :
Maximum Risk per Trade (RPT) = 2% x Equity (modal)
- STOP LOSE :
SL = 2N, where N = Average True Range (ATR)
- EXITS : Turtle do not recommend for take profit!
System-1 : Exit on 10-day Low
System-2 : Exit on 20-day Low
APLIKASI TURTLE TRADING SYSTEM PADA REAL MARKET :
Berikut salah satu aplikasi Turtle Trading System pada saham, misalnya ASII (Astra International).
ASII muncul sinyal buy Turtle system-2 pada tanggal 30-Okt 2018 harga pada harga 7625 (upper channel 55-day). Posisi penutupan tanggal 09-Nov di harga 8175, masih hold dengan floating profit +7%.
APLIKASI TRADING SYSTEM SESUAI STYLE ANDA :
Setelah memahami suatu trading system tertentu, misal Turtle Trading System, anda dapat memodifikasi beberapa rules yang sesuai dengan style dan kenyamanan anda sebagai seorang trader.
Misal, berikut hasil modifikasi Turtle Trading System, yang saya beri nama/brand : TMTN (Teenage Mutant Turtle Ninja) Trading System
- ENTRIES : Buy on Breakout, dibagi menjadi dua :
System-1 : Buy on 20-day Breakout
System-2 : Buy on 55-day Breakout
- POSITION SIZING :
Maximum Risk per Trade (RPT) = 0.5% x Equity (modal)
- STOP LOSE :
SL = Previous Low - 2 Tick
- EXITS : Turtle do not recommend for take profit!
System-1 and 2 : Exit on 5-day Low
APLIKASI TMTN TRADING SYSTEM PADA REAL MARKET :
Berikut salah satu aplikasi TMTN Trading System pada saham, misalnya SMCB (Holcim Indonesia).
SMCB muncul sinyal buy Turtle system-2 pada tanggal 10-Okt 2018 harga pada harga 1150 (upper channel 55-day). Posisi penutupan tanggal 09-Nov di harga 1900, masih hold dengan floating profit +65% !!! (dan belum sentuh SL/Exit rule).
Demikian konsep, aplikasi dan modifikasi dari suatu TRADING SYSTEM. Semoga bermanfaat.
Salam CUANtastic!
Saya kurang paham dengan “2 Tick” pada formula Stop Lose, pak. Mohon penjelasannya..
Simple saja,2 tick = 2 fraksi harga.
Misal : Previous Low di 1000, maka harga Stop Lose = 1000 – (2*5) = 1000-10 = 990.
Note : 500 < Fraksi harga < 2000 = Rp 5,-
Note : 500 < Fraksi harga < 2000 = Rp 5,-
Maaf om Anton, Cara dapatkan fraksi harga setiap harga saham bisa pakai rumus?
Pertanyaan ini maksudnya gimana pak?5000 Rp.25,-
Kalo fraksi harga di BEI, sudah jelas kan :
HARGA FRAKSI HARGA
————————-
< 200 Rp.1,- 200
Kalau untuk membuat afl fraksi harga di amibroker, silakan googling sendiri, banyak contohnya.
Pak Anton, rpt kan dihitung berdasar titik stoploss, di TMTN initial stoplossnya kan prev low – 2 tick. Ketika besoknya, candle naik namun belum breakout pc atas, berarti kita adjust stoploss juga ke low candle yg baru?
Kalau iya, berarti akan ada perubahan jumlah lot yg akan dibeli? Artinya, adjustment ini harus dilakukan tiap hari sampai trade nya takes place?. Makasih pak….
Iya betul seperti itu pak, begitulah rutinitas TF trader…
Iya betul seperti itu pak, begitulah rutinitas Turtle trader…
Screening, jika belum terbeli, berarti update harga SL dan jumlah Lot, sampai terbeli (kena trigger buy)/hilang dari incaran.
Bang, indikator yang digunakan pada sistem turtle trader itu namanya apa ya? Mau mencoba sistem ini barangkali cocok
Indikator nya pakai Price Channel/PC (harga tertinggi dalam range waktu tertentu).
Misal PC20 = Harga tertinggi dalam 20 hari terakhir
PC55 = Harga tertinggi dalam 55 hari terakhir
Fungsi PC sebagai Resistance yg siap ditembus saat terjadi Breakout (BO).
Ada aturan entry yang lainnya ga bang?
Nggak ada, boleh masuk pas breakout atau pullback, bebas aja, terserah…
Yg penting pake MM (Money Management) ya.
Nyoba backtest, sering false breakout bang. Ada cara mengantisipasinya ga bang selain nunggu pullback? Takut ketinggalan hehehe..
Trend follower system memang winning ratio rendah < 50%, makanya harus pakai MM (Money Management)
Ok bang, makasih sarannya. Terus update ya bang websitenya, biar nambah ilmu 🙂
Bang ada tips mengantisipasi false breakout selain nunggu pullback? Takut ketinggalan hehe..
Klo sy pakai cara “fearless haki”/penggal lebih awal, klo setelah TB (trigger buy) harga malah turun, tapi siap2 buy back di harga atas, misal harga ditarik sama bandar.
Bang, cara menentukan sampai nilai berapa dilakukan fearless haki itu gimana ya? Terimakasih..
Utk penggal, bisa pakai rule if close < TN, bisa dalam 2-3 hari setelah TB.
Makasi Bang..Maaf if close < TN, maksudnya TN disini apa ya? Apakah Tapak Naga 😀
Iya, TN = Tapak Naga
Makasi pak..Maksudnya harga buy dari Tapak Naga ya?
Iya, harga buy dari TN (Tapak Naga).
Makasi banyak ya pak 🙂 Caranya setelah 2-3 hari disetting sell di harga low sebelumnya ya? Apakah harga low diturunkan juga 2 tik?
Terserah, bisa set auto order SL pakai -1,-2, -3 tick from previous low, atau buang manual pas pra-closing/pra opening hari berikutnya.
Bebas, mana yg nyaman sesuai keyakinan.
Baik pak, terimakasih banyak pencerahannya..
Boleh minta contactnya ngga pak? Terimakasih sebelumnya 🙂
ID Telegram : @AntonBrutus
Twitter : @antonbrutus
Silakan saja.
Bang tabel incarannya dibagikan perberapa bari sekali ya? Pengen ikut nyobain sistem ini
Tergantung, pas lg sempat screening/nggak, maklum belum full time trader.
Pak, setelah saya backtest untuk 2018-2019, hasilnya saya minus, karena kena stoploss, apakah ada trik khusus pak?
Wah, klo hasil backtest minus, sy jg kurang tau kenapa pak.
Real trade sy masih plus, dan di atas benchmark ihsg.
Tidak ada trick khusus pak, follow the trend aja, stick to the rule&trading plan.
Untuk Buy on 20-day Breakout di Amibroker, selain pakai HHV apa pakai indikator lain seperti RSI, Sto, atau lainnya?
Maaf pak, untuk setup trading system lebih detilnya, sy tidak bisa share.