Salam September Ceriaaa!

Dalam seminggu terakhir, IHSG bergerak sangat fluktuatif, sempat terkoreksi -5.0% dalam sehari pada 10-Sep-2020 (bahkan sampai terkena trading halt selama 30 menit) dan naik sebesar +2.6% pada hari berikutnya, dan ditutup di level 5000 an). Kondisi market kali ini bisa diibaratkan sebagai seekor kanguru, yang melompat-lompat kesana-kemari, dan tanpa ampun mempermainkan setiap trader (newbie) yang masih ikut-ikutan dan tanpa risk management yang jelas.

Ilustrasi Kangaroo Market

Lantas, bagaimana strategi bertahan di saat market bak kanguru yang melompat-lompat seperti saat ini? Bagi penulis, tidak bisa ditawar-tawar lagi, setidaknya ada 2 tips agar bisa survive di kondisi market seperti saat ini :

  1. Menggunakan MONEY MANAGEMENT yang terukur (baca: DISIPLIN)
  2. Memiliki TRADING SYSTEM yang sudah teruji.

Untuk pembahasan mengenai Money Management silakan lihat artikel sebelumnya di sini, penulis menggunakan konsep RPT (Risk Per Trade/Ikhlas Rugi dalam setiap transaksi). Pada kondisi market yang kurang nyaman seperti sekarang, penulis menerapkan strategi defensif, dengan mengurangi RPT menjadi hanya sekitar 0.3%xequity (modal) saja.

Sedangkan untuk trading system, penulis menerapkan 2 trading system yang aktif digunakan saat ini, yaitu TMTN Trading System yang merupakan Trend Follower style, dan Unicorn (Value Invest Style). Kedua system ini terbukti ampuh untuk berbagai kondisi market, misal saat market bearish maka style Unicorn akan aktif mencari saham-saham yang masuk kategori value invest dan salah harga. Saat market dalam kondisi bearish pun, TMTN style akan “tahu diri” dengan minimnya (bahkan kadang tidak ada) saham incarannya. Untuk mengetahui tentang TMTN Trading System, silakan klik artikel berikut.

Nah, pada saat market kembali uptrend, maka TMTN style akan aktif mengeluarkan list incarannya, dan penulis akan mulai berburu saham-saham uptrend. Dengan demikian, kombinasi TMTN dan Unicorn style ini sebenarnya saling melengkapi satu sama lain. Penulis tidak akan terlalu ambil pusing dengan issue PSBB, Covid19, dll dll, karena sudah dibekali dengan system trading yang handal&teruji, serta menerapkan risk management yang ketat&disiplin.

Ambil contoh : Hanya dalam waktu 3 hari saja (8,9,10 Sep 2020), penulis kehilangan hampir semua portfolio TMTN style karena terkena TS/SL. Kemudian ternyata tgl 11 Sep 2020, IHSG alih-alih lanjut koreksi, malah sukses rebound, bahkan ada yg menjuluki hal ini sebagai “Prank dari Mr.Anies, untuk para trader IHSG”. Sekilas terlihat bodoh memang (kenapa nggak hold saja, toh akhirnya rebound/mantull juga), namun seringkali yang dianggap bodoh ini yang menyelamatkan equity saya, hahaha….

Don’t waste your energy with such rumors, issues, and non-senses (which are just noises!). Focus on your GOALS, and focus what matters only!

Saya hanya bisa bilang, “No Problemo, karena Boz saya bilang musti out dulu, ya saya out. Daripada memaksa jadi kepala batu, ehh taunya IHSG nggak rebound, kan sayang kesehatan mental saya, wkwk….” Bak racikan sebuah tim FPL, TMTN style adalah bagian MID dan FWD (striker), sedangkan Unicorn style adalah DEF dan kiper.

Analogi TMTN dan Unicorn Style pada FPL Dream Team

Dan berikut portfolio in-hand dan kinerja monthly penulis di minggu ke-2 September 2020 :

Portfolio in-hand dan kinerja trading monthly minggu-2 SEP-2020

Saat ini IHSG belum keluar dari kondisi bearish, karena masih  Close < MA200.  Nampaknya para trader harus bersabar, karena IHSG makin menjauh dari MA200 yaitu 5400.

Chart/Grafik IHSG sepanjang minggu ke-2 SEP 2020

Meskipun demikian, dengan sistem trading TMTN (Trend Follower Style), kinerja penulis di minggu ke-2 bulan September ini, yaitu -3.02% akhirnya masih sedikit lebih baik dibanding kinerja IHSG, yaitu -4.24%, meski masih mines kinerja penulis sudah sedikit di atas/out-performed.

Bagaimana dengan kinerja trading anda?

Pesan bagi para Trader :

Tingkatkan kewaspadaan, perkecil resiko,
gunakan Money Management yg baik.
#FastenYourSeatBelt

Happy Trading!

%d bloggers like this: