Hello Traders,

Artikel ini pernah saya publish di blog saya yang lama di bulan Mei 2017 lalu, namun karena isinya saya anggap masih relevan, maka saya re-post.

Sebagai seorang trader saham, berapa lama waktu yang anda habiskan untuk melakukan kegiatan trading/jual beli saham? Satu jam, dua jam, tiga jam, atau sepanjang market buka?

Well, awalnya ketika kenal dengan dunia jual beli saham, saya juga berpikir trading itu ya harus melototin running trade  dari mulai market buka s/d market tutup.

Lha, kalau saya profesi utamanya memang sebagai trader (trading for living), ya wajar aja, kalau saya masih berstatus sebagai karyawan alias buruh, jelas kewajiban utama saya adalah untuk bekerja dan bukan malah trading.

Trus, gimana caranya trading tanpa lihat running trade ?! Nggak afdol donk…

Nah, justru inilah seninya. Ketika banyak mentor saham mengajarkan bahwa trading itu harus melototin running trade, bahkan untuk ‘ke belakang’ pun nggak sempat. Mentor saham saya justru mengajarkan bahwa sistem trading yang simple itu malah bisa dilakukan dengan cepat dan akurat, tanpa perlu melihat running trade bahkan di jam market open. Untuk pemula perlu waktu sekitar 60 menit, kalau sudah cukup jam terbang, cukup 30 menit saja. Hah…30 menit?!!! Lha, bagaimana ceritanya?!

Baiklah, akan saya jelaskan kehidupan sehari-hari seorang trader seperti penulis tanpa perlu melihat running trade di jam market open, mulai dari yang masih newbie yaitu 60 menit yakkk….:

Metode yang diajarkan oleh mentor saya ada adalah CIA. Hmmm….Central Intellegence Agency?! Bukan….itu mah punya mamarika. CIA disini, maksudnya adalah CATAT, INPUT, ATM!

  • CATAT = 15 menit. Catat disini maksudnya adalah mencatat hasil screening berdasarkan sistem trading yang sudah penulis kuasai. Contohnya seperti di snapshot berikut :

Catat hasil scereening saham

  • INPUT = 15 menit. Input disini maksudnya adalah mengisi (menginput) hasil catatan ke dalam trading plan (rencana trading).  Contohnya seperti di snapshot berikut :

Input hasil screening ke trading plan

  • ATM (Automatic Trading Machine/Automatic Order) = 30 menit. Nah sekuritas yang penulis gunakan saat ini memungkinkan memasukkan 3 jenis order sekaligus, yaitu order beli, jual karena stop lose, maupun jual karena take profit. Hebat bukan ?! Berikut contoh2 snapshot ATM nya :

    Auto Order Buy

Automatic Order Sell untuk Stop Lose (SL)

Automatic Order Sell untuk Take Profit (TP)

Gimana guys?! Gampang toh….

Setelah itu penulis bisa melakukan kewajibannya sebagai seorang karyawan, tanpa perlu khawatir apakah order buynya dapat barang atau nggak, gimana kalau saham yang dipegang kena stop lose, atau kalau saham yang dipegang akan dijual karena sudah untung (take profit).

Intinya sih sebenarnya, dengan adanya sistem trading yang sederhana, ditambah metode CIA (Catat Input ATM) seperti di atas, kegiatan jual beli saham tidak harus melulu melototin running trade seperti kebanyakan orang.

Bahkan ketika jam terbang sudah cukup banyak seperti saat ini, penulis cukup menyisihkan waktu 30 menit saja untuk melakukan kegiatan dagang saham ini (Catat Input ATM).

Well, bagaimana dengan Anda?!

Salam CUANtastic!

%d bloggers like this: