Hello Traders,

Bulan Mei 2018 ini kinerja penulis out performed terhadap kinerja IHSG.  Setelah cukup defensif selama bulan April yang lalu, penulis kembali menerapkan strategi offensive/menyerang di bulan Mei ini , dan mengembalikan RPT (ikhlas rugi dalam satu kali entry buy) yaitu 0.5-0.6%dari equity (modal), dan mengambil kesempatan untuk BOW (Buy on Weakness sebanyak 3x (BBNI, ASII, PWON) yang sukses menyelamatkan equity penulis dari drawdown yang terjadi di sepanjang bulan Mei ini. Penulis menutup kinerja trading bulan Mei ini “out performed” yaitu sebesar +18.3% dibanding dengan kinerja bulanan IHSG -5.85% .

Dengan penulis setia pada sistem trading Trend follower dan KEMBALI mengeksekusi BOW (Buy on Weakness), serta mengembalikan RPT, dan disiplin menjaga RPM, maka penulis selamat dari drawdown yang dialami sebagian besar trader di bulan Mei ini. 

Berikut portfolio dan kinerja ekuitas penulis per 31-Mei-2018:

Perbandingan Kinerja Penulis Vs IHSG bulan Mei 2018

“Bagaimana posisi kinerja penulis ini jika dibandingkan dengan level MI (Manajer Investasi) atau website/mentor berbayar?”

Berikut data yang penulis dapatkan dari website Indopremier sekuritas untuk Top 20 Reksadana saham dengan kinerja terbaik dan Top 3 Manajer Investasi (MI) Terbaik selama bulan Mei 2018:

Performa Top 18 Manajer Investasi (MI) Reksadana Saham (RDS) bulan Mei 2018

Performance Top 3 Manajer Investasi Terbaik di bulan Mei 2018

Kinerja My Equity YTD vs IHSG s/d bulan Mei 2018

Kinerja My Equity Monthly vs IHSG bulan Mei 2018

Ternyata posisi kinerja ekuitas penulis YTD per 31 Mei 2018 (+43.20%) sudah dapat mengungguli kinerja 20 besar Fund Manager Reksadana Saham terbaik. Fund Manager yang menduduki peringkat pertama adalah  Simas Syariah Unggulan  (+39.26%).

Kemudian untuk perbandingan kinerja penulis dengan website/mentor berbayar misal Galeri Saham (GS PRO) yang biasanya memungut fee langganan bulanan/tahunan untuk membernya, penulis kembali berhasil mengalahkan kinerja GS PRO, yaitu penulis (+43.20%) vs GS PRO (+21.88%).  Berikut hasil kinerja GS-PRO bulan Mei 2018. Klik disini.

Apa saja saham yang berkontribusi positif maupun negatif bagi portfolio penulis?

Portfolio Penulis per tanggal 31-Mei-2018 (Top Gainers dan Top Losers)

Tabel di atas menunjukkan prosentase floating profit maupun lose dari emiten-emiten yang penulis miliki sampai tanggal 31-Mei-2018. Dengan sistem trading Trend Follower, emiten-emiten yang berada dalam “trend terkuat” selalu berhasil penulis miliki. Ditambah dengan money management yang baik, membuat posisi yang penulis miliki di suatu emiten tidak sampai “nyangkut dalam”, melainkan resiko sudah dikalkulasi terlebih dahulu sebelum entry buy, sehingga kalaupun terpaksa “nyangkut”, maka posisi penulis adalah “nyangkut yang terukur”, wkwkwk….. Dan sudah terbukti, hanya sistem trading Trend Follower sajalah yang mampu secara konsisten mampu mengalahkan kinerja Mr.Market (IHSG) dan fund manager reksadana maupun mentor berbayar lainnya.

Berikut kinerja rekan2 sesama trader dari padepokan TC (Trading Class) :

Klasemen/Raport Trading Class (TC) League bulan Mei 2018

Klasemen/Raport Trading Class (TC) League Year To Date (YTD) s/d bulan Mei 2018

Bulain Mei ini, penulis berhasil finish di posisi 20 klasemen bulanan. Sedangkan untuk klasemen Year To Date, penulis masih bertahan di “Premier League” dan menduduki peringkat ke-15 dari 77 orang yang kumpul raport. Puji Tuhan!

Persaingan di Top 10 rangking TC League makin keras saja. Terbukti ada member TC yang kinerja dalam sebulan saja sudah +50%, dan kinerja YTD sudah hampir tembus +200% hanya dalam 5 bulan! Luarrr biasa 🙂

Ada 3 (tiga) pelajaran berharga yang penulis dapatkan dari pengalaman drawdown cukup dalam di bulan Maret, yang telah diperbaiki di bulan Mei ini :

  1. Strategi Risk Per Month (Ikhlas Rugi dalam sebulan) telah diupdate dengan Trailing Stop (TS RPM), yaitu perhitungannya dari NAV tertinggi, bukan dari modal awal.
  2. Disiplin menjalankan strategi RPM ini. Artinya jika posisi NAV sudah kena limit batas bawah yang diijinkan (misal 10%*NAV tertinggi), maka artinya sudah harus STOP BUY untuk bulan tersebut.
  3. Strategi Risk Per Trade (Ikhlas Rugi dalam setiap transaksi) saat IHSG mulai drawdown (pertengahan-akhir April 2018) dikembalikan menjadi 0.5-0.6%*equity untuk setiap kali akan entry buy.

Ada 7 (tujuh) kunci penting dalam hal trading di TC :

  1. Disiplin menggunakan Money Management (pakai RPT/Risk per Trade atau Bagi Porsi)
  2. Risk Per Month (RPM) yang sanggup diterima
  3. Average Up atau Tidak Average Up
  4. Rajin input Trading Jurnal
  5. Jenis Trailing Stop yang dipilih
  6. Jenis Account (Margin, Reguler, Syariah)
  7. Sistem Trading yang dijalankan

Ini yang membuat penulis harus senantiasa memperlakukan TRADING sebagai BISNIS. Karena dengan begitu, penulis diingatkan bahwa dana yang dikelola ini bukan sekedar “mainan” atau untuk “fun” saja, melainkan harus “profit konsisten”. Karena sudah terbukti, dengan (KEMBALI) disiplin dan (KEMBALI) taat pada sistem saja, kinerja penulis langsung membaik menjadi  +18.30% dalam sebulan, dan kinerja YTD kembali kinclong sehingga penulis kembali masuk ke Premier League dan finish di posisi 15 klasemen YTD 😀

Special thanks untuk mentor penulis, Bapak Hadi Jie, yang sudah “naik kelas” menjadi seorang “full time trader”, yang memberi kail dan bukan umpan, memberi sistem dan bukan stockpick. 

Okey, sampai ketemu awal Juli 2018, untuk pertanggungjawaban kinerja trading selama bulan Juni ini.

Salam CUANtastic!

%d bloggers like this: