Hello Traders,

Bulan Januari 2018 ini dibuka dengan kinerja penulis yang out performed terhadap kinerja IHSG, karena saham-saham second liner sangat performed dibandingkan bluechips yang normal saja. Sampai tanggal 31 Januari, ada 37 open position yang penulis miliki, dan tentu saja posisi cash sudah habis, bahkan margin terpakai sampai -42% equity. Membuktikan “sadisnya” trigger buy untuk saham incaran penulis, dibandingkan dengan kondisi di bulan Desember 2017 yang begitu sepi kayak kuburan, wkwkwk…

Penulis menutup kinerja trading bulan Januari ini “out performed” yaitu sebesar +25.83% dibanding dengan kinerja bulanan IHSG +3.93% dan beberapa Manajer Investasi (MI) serta mentor berbayar. Hal ini membuktikan bahwa Trend follower system sangat baik dalam kondisi market yang bullish seperti di awal tahun 2018 ini. Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas bersama kinerja equity sepanjang bulan Januari 2018 ini.

Berikut portfolio dan kinerja ekuitas penulis per 31-Jan-2018 :

Jan 2018 : Stock Portfolio&My Equity Performance Table

Berikut kinerja Monthly&YTD penulis vs IHSG per 31-Jan-18 :

Jan 2018 : My NAV (Equity) Vs IHSG

Bulan Januari ini, kinerja equity penulis akhirnya outperformed / jauh di atas performa IHSG, yaitu penulis 25.83% vs IHSG 3.93%.

“Bagaimana posisi kinerja penulis ini jika dibandingkan dengan level MI (Manajer Investasi) atau website/mentor berbayar?”

Berikut data yang penulis dapatkan dari website Indopremier sekuritas untuk Top 20 Reksadana saham dengan kinerja terbaik dan Top 3 Manajer Investasi (MI) Terbaik selama bulan Januari 2018:

Performa Top 20 Manajer Investasi (MI) Reksadana Saham (RDS) bulan Januari 2018

Performance Top 3 Manajer Investasi Terbaik di bulan Januari 2018

Ternyata posisi kinerja ekuitas penulis YTD per 31-Jan-2018 (25.83%) masih lebih tinggi dengan MI (Manajer Investasi) sekelas Sam Indonesian Equity Fund  (17.57%) yang AUM-nya saja mencapai 1.44 Trilyun Rupiah!

Kemudian untuk perbandingan kinerja penulis dengan website/mentor berbayar misal Galeri Saham (GS PRO) yang biasanya memungut fee langganan bulanan/tahunan untuk membernya, penulis secara konsisten berhasil mengalahkan kinerja GS PRO secara tipis, yaitu penulis (+25.83%) vs GS PRO (+24.20%).  Berikut link data kinerja GS PRO bulan Januari 2018. Klik disini.

Berikut perbandingan antara kinerja penulis, GS PRO (Galeri Saham Pro) dan IHSG untuk bulana Januari 2018 :

Perbandingan Kinerja Penulis Vs GS PRO Vs IHSG bulan Januari 2018

Berikut kinerja rekan2 sesama trader dari padepokan TC (Trading Class) :

Klasemen/Raport Trading Class (TC) League bulan Januari 2018

Pada bulan Januari ini, penulis akhirnya finish di posisi 13 Monthly, seiring dengan persaingan di Liga TC yang makin ketat&keras! Beruntung, untuk klasemen Year To Date, penulis masih masuk klasemen “Premier League” untuk peringkat Year To Date (peringkat 13 YTD). Thanks God….:-)

Ada 7 (tujuh) kunci penting dalam hal trading di TC :

  1. Disiplin menggunakan Money Management (pakai RPT/Risk per Trade atau Bagi Porsi)
  2. Risk Per Month (RPM) yang sanggup diterima
  3. Average Up atau Tidak Average Up
  4. Rajin input Trading Jurnal
  5. Jenis Trailing Stop yang dipilih
  6. Jenis Account (Margin, Reguler, Syariah)
  7. Sistem Trading yang dijalankan

Ini yang membuat penulis harus senantiasa memperlakukan TRADING sebagai BISNIS. Karena dengan begitu, penulis diingatkan bahwa dana yang dikelola ini bukan sekedar “mainan” atau untuk “fun” saja, melainkan harus “profit konsisten”. Karena sudah terbukti, dengan disiplin dan taat pada sistem saja, penulis bisa finish di posisi peringkat 13 “Premier League” dan menghasilkan profit konsisten selama tahun 2018 ini. Hehehe…

Special thanks untuk mentor penulis, Bapak Hadi Jie, yang sudah “naik kelas” menjadi seorang “full time trader”, yang memberi kail dan bukan umpan, memberi sistem dan bukan stockpick. 

Okey, sampai ketemu awal Maret 2018, untuk pertanggungjawaban kinerja trading selama bulan Februari ini.

Salam CUANtastic!

%d bloggers like this: